“wooy… bangun” teriak Tito di telingaku.
“iya… Gak usah di telinga kenapa sih. Ada apa? Tumben siang begini udah nyampe kosan”
“jadi begini. Sebenernya aku tu masih ada kuliah dan tentorku, mas Abdullah menjadi pembicara di tabligh. Biar rame kamu ikutan ya! Takutnya yang hadir sedikit”
“lagian, siapa yang mau datang coba? Jam segini enaknya tidur”
“ayolah! lumayan kan nabung pahala”
“iya deh, aku siap-siap dulu” aku segera ganti baju, dan kami berangkat ke kampus bersama.
“makasih ya gus. Nanti isi tablighnya sampaikan ke aku ya!”
“iya. Buruan! kamu udah telat” kami berpisah di pertigaan. Tito masuk kuliah dan aku ke masjid. Ternyata tablighnya sudah dimulai dan ramai. Pantesan, tentornya Tito ini banyak yang suka. Orangnya berwibawa dan dakwahnya bagus juga.
“iya… Gak usah di telinga kenapa sih. Ada apa? Tumben siang begini udah nyampe kosan”
“jadi begini. Sebenernya aku tu masih ada kuliah dan tentorku, mas Abdullah menjadi pembicara di tabligh. Biar rame kamu ikutan ya! Takutnya yang hadir sedikit”
“lagian, siapa yang mau datang coba? Jam segini enaknya tidur”
“ayolah! lumayan kan nabung pahala”
“iya deh, aku siap-siap dulu” aku segera ganti baju, dan kami berangkat ke kampus bersama.
“makasih ya gus. Nanti isi tablighnya sampaikan ke aku ya!”
“iya. Buruan! kamu udah telat” kami berpisah di pertigaan. Tito masuk kuliah dan aku ke masjid. Ternyata tablighnya sudah dimulai dan ramai. Pantesan, tentornya Tito ini banyak yang suka. Orangnya berwibawa dan dakwahnya bagus juga.
Dalam firman Allah, surat Al-Israa ayat 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Dikatakan janganlah kamu mendekati zina. Ini merupakan larangan mendekati zina. Mendekati zina saja dilarang, apalagi berzina. Nah kamu yang paku baju biru” mas Abdullah mengagetkan, beliau menunjuk orang di sebelahku yang tengah tidur.
“iya, maaf” dia bangun dan mengelap ilernya dengan tisu.
“apa saja si yang mendekati zina?”
“teman tapi mesra, pacaran, kakak adean beda keluarga, ya apa pun lah yang menghalalkan bukan mahram tanpa pernikahan untuk melakukan yang haram”
“kamu yang sebelahnya. Setuju gak sama temen kamu yang di sebelah” beliau menunjuk aku
“saya kurang sependapat, kalau pacaran sama kakak adean tapi jaga jarak gimana?”
“siapa nama kalian?”
“saya Albab”
“saya Bagus”
“kalian sudah saling kenal”
“belum mas” kata Albab cengar-cengir
“kenalan dulu” kami pun bersalaman.
“okey, si Bagus tanya kalau pacaran sama kakak adeannya jaga jarak gimana? memang Islam tidak mengenal pacaran, kakak adean atau pun teman tapi mesra. Tapi Islam melarang berduaan atau hal-hal yang mendekati zina seperti bersentuhan dan alangkah baiknya orang yang menjaga kehormatannya. Jadi tinggalkanlah pacaran, dan istilah-istilah semacamnya”
“termasuk pacaran Islami ya mas?” tanya orang di belakangku.
“itu terdengar pacaran yang di islamkan atau bagaimana?”
“iya begitu”
“Islam tidak mengenal pacaran, dan jangan dibuat-buat!” mas Abdullah tersenyum, orang itu menganguk.
“apa ada yang mau bertanya? Atau menangapi mungkin?” suasana menjadi sunyi.
“baiklah kalau begitu, akan saya lanjutkan…”
“iya, maaf” dia bangun dan mengelap ilernya dengan tisu.
“apa saja si yang mendekati zina?”
“teman tapi mesra, pacaran, kakak adean beda keluarga, ya apa pun lah yang menghalalkan bukan mahram tanpa pernikahan untuk melakukan yang haram”
“kamu yang sebelahnya. Setuju gak sama temen kamu yang di sebelah” beliau menunjuk aku
“saya kurang sependapat, kalau pacaran sama kakak adean tapi jaga jarak gimana?”
“siapa nama kalian?”
“saya Albab”
“saya Bagus”
“kalian sudah saling kenal”
“belum mas” kata Albab cengar-cengir
“kenalan dulu” kami pun bersalaman.
“okey, si Bagus tanya kalau pacaran sama kakak adeannya jaga jarak gimana? memang Islam tidak mengenal pacaran, kakak adean atau pun teman tapi mesra. Tapi Islam melarang berduaan atau hal-hal yang mendekati zina seperti bersentuhan dan alangkah baiknya orang yang menjaga kehormatannya. Jadi tinggalkanlah pacaran, dan istilah-istilah semacamnya”
“termasuk pacaran Islami ya mas?” tanya orang di belakangku.
“itu terdengar pacaran yang di islamkan atau bagaimana?”
“iya begitu”
“Islam tidak mengenal pacaran, dan jangan dibuat-buat!” mas Abdullah tersenyum, orang itu menganguk.
“apa ada yang mau bertanya? Atau menangapi mungkin?” suasana menjadi sunyi.
“baiklah kalau begitu, akan saya lanjutkan…”
—
Kemarin sore, ditemukan Q dan Z meninggal dunia dalam kamar hotel. Pasalnya sudah seharian mereka tidak keluar dari hotel dan setelah ditelusuri mereka bukanlah pasangan suami istri…
“inalillahi wa inaillaihi rajiun. ini, gus sudah baca koran belum?” Tito memberikan koran kepadaku.
Tidak terasa air mataku menetes. “kamu nangis gus? Cengeng banget sih” Tito menyodorkan tisu kepadaku.
“mau dibawa kemana bangsa ini? Jika moral masyarakatnya seperti ini”
“itu kan cuma sebagian kecil gus”
“tapi ini merupakan contoh, cerminan masyarakatnya. Sudah 63 tahun Indonesia merdeka. Yang diharapkan para pahlawan bukanlah seperti ini”
“mestinya kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif”
“merdeka”
“kalau begitu bantu aku mengerjakan tugas ini”
“baiklah” Tito membantuku mengerjakan tugasku. “oh iya gus, isi tabligh kemarin apa?”
“membahas surat Al-Israa ayat 32”
“tentang apa?”
“larangan mendekati zina dan yang menarik ada yang menanyakan pacaran islami”
“oh ya? Terus bagaimana?”
“pada intinya Islam tidak mengenal pacaran dan tidak ada larangannya. Yang dilarang mendekati zina dan agar kita menjaga kehormatan diri”
“aku setuju, ini kerjain”
“iya-iya”
“inalillahi wa inaillaihi rajiun. ini, gus sudah baca koran belum?” Tito memberikan koran kepadaku.
Tidak terasa air mataku menetes. “kamu nangis gus? Cengeng banget sih” Tito menyodorkan tisu kepadaku.
“mau dibawa kemana bangsa ini? Jika moral masyarakatnya seperti ini”
“itu kan cuma sebagian kecil gus”
“tapi ini merupakan contoh, cerminan masyarakatnya. Sudah 63 tahun Indonesia merdeka. Yang diharapkan para pahlawan bukanlah seperti ini”
“mestinya kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif”
“merdeka”
“kalau begitu bantu aku mengerjakan tugas ini”
“baiklah” Tito membantuku mengerjakan tugasku. “oh iya gus, isi tabligh kemarin apa?”
“membahas surat Al-Israa ayat 32”
“tentang apa?”
“larangan mendekati zina dan yang menarik ada yang menanyakan pacaran islami”
“oh ya? Terus bagaimana?”
“pada intinya Islam tidak mengenal pacaran dan tidak ada larangannya. Yang dilarang mendekati zina dan agar kita menjaga kehormatan diri”
“aku setuju, ini kerjain”
“iya-iya”
—
Aku sih mau aja, tapi ada syaratnya
Apa?
Bacalah!
Apa?
Bacalah!
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan menyetujui pacar kontrak selama sebulan dengan syarat sesuai dengan syariat agama, tidak melanggar moral, aturan pemerintah.
Jakarta, 23 September 2012
Jakarta, 23 September 2012
Mira
Zaki
“Apa sih yang kamu tonton coba?”
“pacar kontrak”
“sinetron ni, berlebihan lagi. Sejak kapan pemerintah punya peraturan tentang pacaran? Terus melangar syariat agama. Udah tahu itu membahayakan diri. Kenapa masih dijalani. Yang diatur kan pernikahan”
“lagi seru ni”
“matiin aja, ini film ngerusak. Bisa jadi setan, menghalalkan segala cara untuk pacaran”
“pacar kontrak”
“sinetron ni, berlebihan lagi. Sejak kapan pemerintah punya peraturan tentang pacaran? Terus melangar syariat agama. Udah tahu itu membahayakan diri. Kenapa masih dijalani. Yang diatur kan pernikahan”
“lagi seru ni”
“matiin aja, ini film ngerusak. Bisa jadi setan, menghalalkan segala cara untuk pacaran”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar