Saat malam benar-benar dingin karena tertiupnya angin malam yang mengenai pepohonan dan rumah-rumah semuanya bergerak senada dengan angin yang berhembus itu, orang-orang berlindung di balik selimut mereka yang hangat, kecuali pemuda berenampilan urakan dan kartu remi di tangan kanannya tak lupa mir*s di tangan kirinya,
“ya ane menang”
“huuu curang” jawab teman-teman pemuda itu
Perlahan pemuda itu jalan sempoyongan menuju rumahnya berwajah senang karena menang j*di. Tangannya yang kekar mengetuk pintu kayu nan rapuh
“buuu, buuu! Buuka pintuenya!”
“iya sebentarr, astgfirullah reyhan! Kamu j*di lagi nak?”
“iya buu gue menang banyak nih!”
“buang uang itu nak uhuukk.. Uhukkk… itu uang haram!”
“cerewet luu!!!” sambil mendorong keras wanita paruh baya itu
“ya ane menang”
“huuu curang” jawab teman-teman pemuda itu
Perlahan pemuda itu jalan sempoyongan menuju rumahnya berwajah senang karena menang j*di. Tangannya yang kekar mengetuk pintu kayu nan rapuh
“buuu, buuu! Buuka pintuenya!”
“iya sebentarr, astgfirullah reyhan! Kamu j*di lagi nak?”
“iya buu gue menang banyak nih!”
“buang uang itu nak uhuukk.. Uhukkk… itu uang haram!”
“cerewet luu!!!” sambil mendorong keras wanita paruh baya itu
Reyhan pun masuk kamar di warnai rasa kesal dalam hatinya, membanting pintu kamar meluncur di atas ranjangnya yang berantakan. Dewi sangat tak menyangka anak yang telah ia kandung selama 9 bulan, rela mendorongnya hingga jatuh betapa durhakanya anak itu, belum lagi TBC yang menjadi mimpi buruk dewi.
Saat malam yang tak terlupakan telah terlewat berganti pagi, reyhan bangun tanpa membereskan tempat tidurnya, ia mencari makan bagai kucing sedang kelaparan, semua dapur di acaknya, reyhan marah-marah lantaran perut keroncongnya sudah mengamuk ingin diberi jatah.
“ibuuu, ibuuu!”
Tak ada satu jawaban pun yang terdengar di telinga reyhan, reyhan mulai kesal kakinya melangkah tajam menuju kamr ibunya.
“ibu, ibu nih gimana sih masa pagi-pagi gini gak ada sarapan?” makinya
Tetap tak ada respon,
“kalau ibu gak keluar reyhan dobrak nihh”
“ibuuu, ibuuu!”
Tak ada satu jawaban pun yang terdengar di telinga reyhan, reyhan mulai kesal kakinya melangkah tajam menuju kamr ibunya.
“ibu, ibu nih gimana sih masa pagi-pagi gini gak ada sarapan?” makinya
Tetap tak ada respon,
“kalau ibu gak keluar reyhan dobrak nihh”
Karena udah terlalu lama mulutnya mengoceh sendiri pintu kamar ibunya berhasil didobrak, betapa kagetnya reyhan setelah melihat wanita yang melahirkannya terkulai lemas di atas ranjang, berkali-kali ia batuk mengeluarkan darah
“i… ibu kenapa?”
‘re, re, re, reyhan jadilah anak yang soleh bertakwa kepada allah, taati perintahnya jauhi larangannya ya nak!”
“ibu, ibuuuuu!”
“i… ibu kenapa?”
‘re, re, re, reyhan jadilah anak yang soleh bertakwa kepada allah, taati perintahnya jauhi larangannya ya nak!”
“ibu, ibuuuuu!”
Dewi meninggal dalam keadaan husnul khatimah 2 kalimat syahadat diucapnya saat skaratul maut. Reyhan segera memberi tahu tetangga bahwa ibunya telah menghembuskan nafas terakhir di saat pagi yang cerah ini, orang-orang berdatangan, dewi di semayamkan dekat kuburan ayahnya reyhan, joni.
Sejak saat kejadian itu reyhan berjanji akan merubah dirinya menjadi anak yang soleh, ia menjadi rajin solat dan mengaji, melupakan j*di yang menjadi hobinya, mencintai allah dan rasullnya, hingga saat dewasa ia menjadi ustad dan menikahi wanita solehah dan hidup bahagia dengan 2 anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar