19 Desember, Jatah Premium di Jakarta Habis
Penulis : Didik Purwanto | Selasa, 27 November 2012 | 09:03 WIB
KOMPAS/ALIF ICHWAN Menjelang Hari Tanpa Bensin Bersubsidi -Sebuah stasiun pengisian bahan bajar umum (SPBU) di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (25/11/2012), di bantu beberapa petugas pengisian SPBU, tampak melayani masyarakat yang membutuhkan bahan bakar.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menjelaskan, jatah atau kuota solar subsidi untuk DKI Jakarta bakal habis pada 30 November 2012. Sementara untuk bensin premium subsidi akan habis pada 19 Desember 2012.
"Kuota untuk BBM subsidi akan habis pada tanggal itu, khususnya DKI Jakarta. Tapi ini bukan stoknya habis, hanya jatah per provinsi saja yang habis," kata Hanung saat konferensi pers di kantor Pertamina, Senin (26/11/2012).
Hanung mengatakan, setiap bulan Pertamina memberi jatah setiap provinsi di Indonesia untuk BBM bersubsidi maupun BBM nonsubsidi. Namun, akhir tahun ini permintaan masyarakat terhadap BBM subsidi terus melonjak.
Sebenarnya, pemerintah sudah mematok jatah kuota BBM hingga akhir tahun sebanyak 44,04 juta kiloliter (kl). Sebesar 43,88 juta kl merupakan tanggung jawab Pertamina.
"Kami akan tetap menyalurkan BBM subsidi. Diharapkan SPBU tidak kosong sebelum jatahnya habis, semua akan didistribusikan," tambahnya.
Pertamina sendiri sebenarnya memproyeksi kuota BBM hingga akhir tahun sebesar 45,24 juta kl. Karena jatah atau kuota BBM untuk tahun ini sebesar 44,04 juta kl sudah hampir habis, Pertamina akan menghadap DPR untuk menambah kuota BBM yang akan disalurkan ke masyarakat.
Menurut catatan Pertamina, realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 24 November 2012 adalah premium 25,1 juta kl dan solar 12,9 juta kl. Totalnya sudah 38,1 juta kl. Sementara rata-rata penyaluran harian (normal) untuk premium sekitar 80.000 kl per hari dan solar 42.900 kl per hari.
Untuk menambah jatah kuota yang telah habis pada akhir November dan pertengahan Desember, Pertamina akan meminta izin DPR menambah kuota BBM subsidi sebesar 1,227 juta kl.
Hitungan Pertamina, harga Premium rata-rata Rp 9.000 per liter. Namun, subsidi yang diberikan pemerintah sebesar Rp 4.500 per liter. Dengan adanya tambahan kuota BBM subsidi tersebut, Pertamina akan menyiapkan dana sekitar Rp 6 triliun untuk membeli BBM subsidi tersebut dan akan diminta persetujuan DPR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar